Megengan, salah satu tradisi jelang bulan suci




Sebelum memasuki bulan suci Ramadan, masyarakat di Gresik melaksanakan tradisi yang dinamakan megengan. Megeng artinya menahan, dalam puasa wajib menahan diri dari makan, minum ataupun hal-hal yang membatalkan puasa. Tradisi ini dilakukan diantara bulan Sya'ban dan Ramadan, bisa juga akhir Sya'ban, rangkaian acara didalamnya yakni saling memaafkan.

Megengan biasanya digelar setelah Maghrib. Pada sore harinya diawali dengan nyekar, kirim doa kepada ahli kubur, keluarga maupun kerabat yang sudah meninggal, bertujuan mengingatkan kita pada tujuan akhir hidup, yaitu kematian dalam artian kembali menghadap sang Pencipta yang pasti tidak dapat dihindari semua orang, tidak tahu kapan dan pastinya. 

Maka dari itu, sebagai umat yang baik dianjurkan memperbanyak amal sholeh sebagai bekal menuju kehidupan selanjutnya.

Nyekar sebagai wasilah (perantara) agar saat menjalani ibadah di bulan suci kembali fitrah, hati menjadi bersih guna menyambut bulan mulia. 

Dalam rangkaian megengan, diawali dengan berdzikir membaca tahlil selanjutnya, makan bersama identik dengan makanan apem, penamaannya dalam istilah bahasa arab artinya maaf, jadi satu sama lain bertukar makanan, terutama apem sebagai bentuk saling memaafkan sebelum menyambut dan melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. 

Meskipun terdapat tradisi seperti itu sebelum puasa, hendaknya kita juga selalu menjaga hati dan lisan supaya bersih, terjaga dari perbuatan yang tidak baik, tidak menyimpang dari ajaran Islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IPNU IPPNU Metatu Laksanakan Ngopi Episode 2 Sebagai Agenda Awal Ramadhan

Agenda Isra' Mi'raj REMAS Taqwallah dan PR IPNU IPPNU Metatu