Khidmah NU,teguhkan Aswaja menuju era 5.0


Tahun 2021 menjadi hari lahir organisasi masyarakat (ormas) Nahdlatul Ulama' yang ke 95. Nahdatul Ulama' didirikan oleh KH. Hasyim Asy'ari dari Jombang bersama dua rekannya KH. Abdul Wahab Hasbullah dan KH. Bisri Syansuri yang juga menjadi pendiri sekaligus pelopor berdirinya NU. Pencipta lambang NU adalah KH. Ridlwan Abdullah, yang mengusulkan nama NU ada beberapa kiai salah satunya KH. Abdul Hamid yang mempunyai usul Nuhudlul Ulama' dan KH. Mas Alwi Abdul Aziz yang mengusulkan nama Nahdlatul Ulama' kedua nama tersebut berarti sama yakni kebangkitan ulama'. NU dari tahun 1926 sudah bergerak denga banom2 nya yang masih sedikit berjuang mendidik bangsa Indonesia memahami ajaran Islam sesuai tuntunan Rasulullah dan para sahabat. Seiring berkembangnya zaman, berdirilah banom2 NU yang bergerak di bidang pendidikan,ekonomi, sosial budaya, kesehatan, maupun yang lainnya. Banom2 tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dari segi perekonomian, pendidikan hingga pemahaman ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah yang berpedoman dengan Al-Qur'an, Hadis, Ijma' , dan Qiyas. Pada zaman sekarang ini, zaman modern dan era digital diperlukan pemahaman yang cukup bagi masyarakat, terutama para pelajar mengenai aqidah Ahlussunah yang menjadi dasar pedoman NU dan diperlukan pemahaman juga mengenai sejarah maupun tujuan didirikannya NU dengan harapan para pelajar mempunyai pondasi yang kuat di era modern, agar tidak mudah terjerumus dalam pegaruh negatif. Supaya tidak mudah terjerumus dalam pengaruh Negatif, maka diperlukan jaringan pertemanan dengan karakter positif dan menjadikan pribadi yang berbudi pekerti luhur, multitalenta, hingga paham mengenai teknologi ataupun kondisi sosial masyarakat. Untuk itu pelajar hendaknya masuk dalam organisasi atau banom NU  namanya IPNU - IPPNU, ikatan pelajar yang didalamnya terjalin jaringan pertemanan positif antara santri, pelajar, dan mahasiswa. Salam Belajar, Berjuang, Bertaqwa. Pelajar Indonesia Ber - IPNU - IPPNU. 

#prismaintania 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IPNU IPPNU Metatu Laksanakan Ngopi Episode 2 Sebagai Agenda Awal Ramadhan

Gambar
Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Metatu mengadakan agenda diskusi (ngopi episode 2) sebagai kegiatan di bulan Ramadhan pada Rabu sore, 6 April 2022. Agenda ini merupakan rutinan 2 bulan sekali.   Kegiatan diselenggarakan menjelang berbuka sambil ngabuburit. Diskusi ini membahas mengenai hakikat organisasi yang  merupakan bentuk produktif dan menuju progresif ranting Metatu yang lebih baik untuk 1 tahun periode kedepan. Diskusi dengan tema "Urgensi Akuntabilitas dalam Berorganisasi" mengundang narasumber instruktur sekaligus wakil ketua 2 bidang kaderisasi yaitu Rekan Mohammad Nasih Al Hashas, beliau juga diamanahi sebagai ketua PAC IPNU Balongpanggang dan anggota departemen jaringan pesantren PW IPNU Jatim.  Acara berlangsung pada pukul 4 dimulai dengan pembukaan, menyanyikan 4 lagu wajib dalam agenda IPNU IPPNU, Indonesia Raya, Mars IPNU IPPNU dan Mars Syubbanul Wathon. Setelah itu, dilanjutkan sambutan perwakilan ranting Metatu oleh Rekan Firman yang menekankan bahwa kegiatan se...
Baca selengkapnya

Agenda Isra' Mi'raj REMAS Taqwallah dan PR IPNU IPPNU Metatu

Gambar
Kamis, 3 Maret 2022 Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Metatu mengadakan kegiatan pawai islami dalam rangka PHBI Isra' Mi'raj 1443 H . Acara berlangsung pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, berlokasi di halaman MI Roudlotul Ulum Metatu ini dihadiri peserta didik PAUD, TK, MI, maupun SD Metatu sebagai peserta pawai beserta Bapak Ibu Guru dan panitia sebagai pendamping.  Acara berlangsung meriah dan tertib. Sebagai hiburan, ditampilkan group sholawat dari banjari At-Taqwa dan karaoke islami dari adik-adik MI. Banyak hadiah hiburan dan 1 hadiah utama mengiringi suksesnya acara.  Dalam sambutannya, kepala sekolah MI mewakili dewan guru menyampaikan terima kasih kepada segenap panitia, diharapkan kegiatan seperti ini bisa terus terlaksana serta sinergitas dengan pihak sekolah ataupun masyarakat tetap berjalan dengan baik. Segenap panitia juga mengucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada Bapak / Ibu guru dan adik-adik apabila ada ketidaknyamanan dari segi konsumsi ataupun tempat.  Salam Bel...
Baca selengkapnya

Megengan, salah satu tradisi jelang bulan suci

Gambar
Sebelum memasuki bulan suci Ramadan, masyarakat di Gresik melaksanakan tradisi yang dinamakan megengan. Megeng artinya menahan, dalam puasa wajib menahan diri dari makan, minum ataupun hal-hal yang membatalkan puasa. Tradisi ini dilakukan diantara bulan Sya'ban dan Ramadan, bisa juga akhir Sya'ban, rangkaian acara didalamnya yakni saling memaafkan. Megengan biasanya digelar setelah Maghrib. Pada sore harinya diawali dengan nyekar, kirim doa kepada ahli kubur, keluarga maupun kerabat yang sudah meninggal, bertujuan mengingatkan kita pada tujuan akhir hidup, yaitu kematian dalam artian kembali menghadap sang Pencipta yang pasti tidak dapat dihindari semua orang, tidak tahu kapan dan pastinya.  Maka dari itu, sebagai umat yang baik dianjurkan memperbanyak amal sholeh sebagai bekal menuju kehidupan selanjutnya. Nyekar sebagai wasilah (perantara) agar saat menjalani ibadah di bulan suci kembali fitrah, hati menjadi bersih guna menyambut bulan mulia.  Dalam rangkaian megengan, diawal...
Baca selengkapnya