Urgensi Lailatul Ijtima' di Ranting sebagai Amaliyah NU



Segenap Pengurus Ranting NU Metatu menyelenggarakan agenda bulanan yaitu lailatul ijtima' pada Jum'at, 25 Maret 2022 dan persiapan menyambut bulan suci. Kegiatan ini juga menjadi rutinitas bulanan seluruh ranting di wilayah MWC NU Benjeng. 
Panitia pelaksana dari  seluruh kader Ansor,Fatayat NU, IPNU IPPNU Ranting Metatu dan sebagai penasihat dari Pengurus Ranting NU dan Muslimat NU Metatu. 

Rutinan ini juga dihadiri perwakilan pengurus MWC NU Benjeng sebagai narasumber keaswajaan selain dari ranting sendiri. Acara diawali pembukaan group banjari at-taqwa Metatu, pembacaan ummul kitab, pembacaan shalawat  Nabi, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathon, sambutan Ketua Tanfidziyah Ranting NU Metatu, acara inti (Kajian Keaswajaan), kemudian ditutup dengan doa oleh Rais Syuriyah NU Ranting Metatu. Pengurus MWC NU  sebagai ketua lailatul ijtima' se- kecamatan Benjeng, Bpk. KH. Ali Maqsudi memberikan penguatan mengenai ajaran Islam, amalan sesuai teladan Nabi Muhammad Saw., sahabat, tabiit tabiin dan para masyayikh masa kini berlandaskan Ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah An-Nahdliyah. Mengapa terdapat An-Nahdliyah, karena Aswaja itu sangat luas, yang seperti apa, maka ciri khas NU adalah Aswaja An-Nahdliyah.


Pemateri keaswajaan lokal Bpk.Miftahul Munir, selaku pengurus Ranting NU Metatu juga menyampaikan bahwasanya kita harus punya benteng, terutama generasi muda, kader IPNU IPPNU tidak boleh mudah goyah, terjerumus hal negatif apalagi masa kini perkembangan teknologi begitu signifikan. Maka dari itu, tetaplah berpegang teguh pada Aswaja An-Nahdliyah, lestarikan serta laksanakan amaliyah Nahdlatul Ulama'

#prismaintania

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IPNU IPPNU Metatu Laksanakan Ngopi Episode 2 Sebagai Agenda Awal Ramadhan

Gambar
Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Metatu mengadakan agenda diskusi (ngopi episode 2) sebagai kegiatan di bulan Ramadhan pada Rabu sore, 6 April 2022. Agenda ini merupakan rutinan 2 bulan sekali.   Kegiatan diselenggarakan menjelang berbuka sambil ngabuburit. Diskusi ini membahas mengenai hakikat organisasi yang  merupakan bentuk produktif dan menuju progresif ranting Metatu yang lebih baik untuk 1 tahun periode kedepan. Diskusi dengan tema "Urgensi Akuntabilitas dalam Berorganisasi" mengundang narasumber instruktur sekaligus wakil ketua 2 bidang kaderisasi yaitu Rekan Mohammad Nasih Al Hashas, beliau juga diamanahi sebagai ketua PAC IPNU Balongpanggang dan anggota departemen jaringan pesantren PW IPNU Jatim.  Acara berlangsung pada pukul 4 dimulai dengan pembukaan, menyanyikan 4 lagu wajib dalam agenda IPNU IPPNU, Indonesia Raya, Mars IPNU IPPNU dan Mars Syubbanul Wathon. Setelah itu, dilanjutkan sambutan perwakilan ranting Metatu oleh Rekan Firman yang menekankan bahwa kegiatan se...
Baca selengkapnya

Agenda Isra' Mi'raj REMAS Taqwallah dan PR IPNU IPPNU Metatu

Gambar
Kamis, 3 Maret 2022 Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Metatu mengadakan kegiatan pawai islami dalam rangka PHBI Isra' Mi'raj 1443 H . Acara berlangsung pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, berlokasi di halaman MI Roudlotul Ulum Metatu ini dihadiri peserta didik PAUD, TK, MI, maupun SD Metatu sebagai peserta pawai beserta Bapak Ibu Guru dan panitia sebagai pendamping.  Acara berlangsung meriah dan tertib. Sebagai hiburan, ditampilkan group sholawat dari banjari At-Taqwa dan karaoke islami dari adik-adik MI. Banyak hadiah hiburan dan 1 hadiah utama mengiringi suksesnya acara.  Dalam sambutannya, kepala sekolah MI mewakili dewan guru menyampaikan terima kasih kepada segenap panitia, diharapkan kegiatan seperti ini bisa terus terlaksana serta sinergitas dengan pihak sekolah ataupun masyarakat tetap berjalan dengan baik. Segenap panitia juga mengucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada Bapak / Ibu guru dan adik-adik apabila ada ketidaknyamanan dari segi konsumsi ataupun tempat.  Salam Bel...
Baca selengkapnya

Megengan, salah satu tradisi jelang bulan suci

Gambar
Sebelum memasuki bulan suci Ramadan, masyarakat di Gresik melaksanakan tradisi yang dinamakan megengan. Megeng artinya menahan, dalam puasa wajib menahan diri dari makan, minum ataupun hal-hal yang membatalkan puasa. Tradisi ini dilakukan diantara bulan Sya'ban dan Ramadan, bisa juga akhir Sya'ban, rangkaian acara didalamnya yakni saling memaafkan. Megengan biasanya digelar setelah Maghrib. Pada sore harinya diawali dengan nyekar, kirim doa kepada ahli kubur, keluarga maupun kerabat yang sudah meninggal, bertujuan mengingatkan kita pada tujuan akhir hidup, yaitu kematian dalam artian kembali menghadap sang Pencipta yang pasti tidak dapat dihindari semua orang, tidak tahu kapan dan pastinya.  Maka dari itu, sebagai umat yang baik dianjurkan memperbanyak amal sholeh sebagai bekal menuju kehidupan selanjutnya. Nyekar sebagai wasilah (perantara) agar saat menjalani ibadah di bulan suci kembali fitrah, hati menjadi bersih guna menyambut bulan mulia.  Dalam rangkaian megengan, diawal...
Baca selengkapnya