Internalisasi Nilai-Nilai Moral dan Keislaman Melalui Pembacaan Shalawat Agenda Kultum Pengantar Buka Puasa
Era sekarang pembentukan karakter secara internal dan inklusif sangat diperlukan bagi anak-anak maupun remaja, khususnya di Metatu. Pada zaman sekarang ini, banyak anak dan remaja lebih mementingkan gadget daripada sekedar diskusi ringan, canda tawa dengan tetangga apalagi keluar rumah mengikuti shalawatan atau kultum di masjid.
REMAS Taqwallah dan IPNU IPPNU Ranting Metatu yang sudah memahami hal seperti kecanduan gadget, berinisiatif mengadakan kegiatan yang membuat para remaja aktif bergerak. Dalam acara kultum, pastinya perlu persiapan. Kegiatan ini menumbuhkan rasa empati dan kerjasama.
Agenda sebelum buka (shalawatan dan kultum) menjadi rutinitas 2 hari sekali dengan penceramah berbeda setiap harinya, sehingga membuat anak-anak hingga remaja tidak bosan. Dalam kultum singkat ada selingan hiburan dari pemateri, jadi tidak hanya terpacu pada pokok pembahasan. Maka, hasilnya pun positif sekali membuat jiwa anak ataupun remaja terlatih jiwa sosial emosionalnya sejak dini untuk gotong royong. Mereka memahami gadget juga peka terhadap keadaan lingkungan sekitar.
Acara yang sebelumnya sudah disetujui oleh Pembina dan Jajaran Pengurus Takmir Masjid berjalan sekitar 2 minggu. Sebagai pelaksana kegiatan pastinya Pelajar NU Metatu dan REMAS dibantu Pengurus Masjid yang selalu sinergi. Sesama organisasi memang seharusnya konektivitasnya baik, sehingga nantinya membawa maslahat bagi masyarakat khususnya keluarga.
Respon Pemerintah Desa bisa dikatakan sangat mendukung juga, karena sebelum acara diadakan hampir semua agenda pastinya koordinasi kepada Pemdes Metatu setelah rapat dengan Jajaran Pengurus Takmir Masjid. "Diharapkan kegiatan positif pemuda seperti ini berjalan hingga nanti, sambung terus. Oleh karena itu, kader sekarang harus pandai mencari bibit baru, karena secara tidak langsung akan demisioner dan mengikuti jenjang selanjutnya." Ujar Bu kades muda, Dina, sapaannya.
Agenda positif yang membangun internalisasi spiritual dan nasionalis pastinya didukung oleh Pemdes. Respon masyarakat pastinya sangat antusias dukungannya, apalagi Ibu kadesnya milenial sekali yang bernama lengkap Diana Eviana, S.Sos., M.Med. Kom. Beliau memang sangat mendukung kegiatan generasi milenial, karena Metatu sekarang membutuhkan inovasi baru dari ide cemerlang pemudanya.
Pembacaan shalawat disertai kultum jelang berbuka terbukti sangat diminati anak-anak maupun remaja. Bahkan sebelum Ramadhan, agenda rutinan shalawat malam Ahad banyak sekali yang hadir, terutama kader militan muda. Maka dari itu, tiap tahun pasti diadakan pembacaan shalawat dan kultum jelang berbuka dengan acara inti buka bersama pastinya, ditutup shalat Maghrib berjamaah. Warga masyarakat sangat mendukung, baik dari moril hingga materiil yang diberikan cuma-cuma di masjid untuk buka bersama.
Melalui kegiatan seperti ini, internalisasi keislaman dan moral pasti sudah melekat pada anak-anak melalui pemahaman orang tua, remaja hingga dewasa, tinggal bagaimana penerapan ataupun implementasi pada pribadi masing-masing.
#prismaintania
Komentar
Posting Komentar