Wabah Mulai Tekendali, Ibadah Tenang
Dua tahun terakhir ibadah puasa dijalani dengan penuh kekhawatiran, mengingat kondisi wabah covid-19 penularannya tinggi. Umat Islam tidak bisa melaksanakan salat berjamaah, khususnya ibadah tahunan yaitu salat tarawih. Seluruh aktivitas spiritual dilaksanakan di kediaman masing-masing, dari sebelumnya berjamaah, tadarus, ngabuburit bareng teman, keluarga menjadi sangat sepi.
Dalam kondisi wabah melanda, umat Islam diharapkan tetap tenang dan waspada, patuh protokol kesehatan, kalau memang diharuskan keluar untuk membeli kebutuhan, wajib pakai masker dan jaga jarak dengan orang-orang sekitar.
Wabah seperti ini masih berlanjut hingga tahun berikutnya, tapi lebih lengang sudah diperbolehkan salat berjamaah di masjid atau mushola terdekat dengan catatan jaga jarak aman dan memakai masker. Tetapi, agenda salaman seusai salat masih belum diperbolehkan hingga hari raya idul fitri. Bersilaturahmi secara langsung juga tidak diperkenankan, agenda mudik tahunan ditutup, bagi yang melanggar dikenakan sanksi atau denda, karena setiap kabupaten atau kota terdapat polres setempat yang bertugas menjaga titik pemberhentian pemudik.
Oleh karena itu, bagi perantau tetap bersabar hingga tiba masanya penularan covid stabil, syukur semua daerah berzona hijau, negatif kasus.
Awal 2021, pemerintah menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada sejumlah kabupaten atau kota dengan kasus tinggi. Kemudian pertengahan bulan 2021 kembali menerapkan pembatasan dengan nama PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) kali ini kegiatan jual beli dan pekerja berlangsung 50 persen, berbeda dengan PSBB yang semuanya dilakukan di rumah. Dampak dari PPKM adalah kurang laku para pedagang kaki lima dan hari raya Idul Adha tidak bisa dilaksanakan bersama-sama, hanya petugas penyembelihan hewan kurban yang boleh ada di lokasi. PPKM ini berlangsung hingga 2 bulanan.
Tibalah akhir 2021, menjelang pergantian tahun 2022 warga masyarakat sangat bahagia karena tersiar berita kondisi wabah covid bisa dikendalikan. Usaha pemerintah, tenaga medis, satgas penanganan covid-19 dan para masyayikh berbuah manis. Ramadhan tahun ini tidak sepi lagi, masjid, musholla hingga pedagang ramai kembali tetap dalam pantauan yakni waspada dan hati-hati. Berlaku 5 M men jaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, mengurangi mobilitas dan interaksi, menghindari kerumunan.
Warga masyarakat Indonesia, umat Islam khususnya sangat antusias menjalani ibadah di bulan suci bisa tarawih, tadarusan bareng, ngabuburit, kembali bersua dengan orang-orang tercinta tidak terhalang lagi oleh layar komputer maupun gadget. Diharapkan kondisi seperti ini tetap bertahan kondusif dan penularan covid-19 terus menurun yang namanya PSBB atau PPKM tidak berlaku kembali bagi masyarakat. Segala aktivitas dilaksanakan dengan nyaman seperti sediakala, ibadah tenang hingga menjemput rezeki juga lancar.
#prismaintania
Komentar
Posting Komentar